A. Mentimun
Dalam al-Qur'an, Allah swt. berfirman :
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak dapat sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhan-mu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, berupa: sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya.” (QS. Al-Baqarah: 61)
Dan dalam kitab-kitab hadis, ada hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Ja’far ra. yang berbunyi:
“Rasulullah saw pernah memakan mentimun yang dicampur dengan buah kurma.” (HR. At-Tirmidzi dan yang lain)
Mentimun adalah buah yang dingin, lembab dan dapat meredam suhu panas ketika menderita radang perut besar. Sebagian timun, jika dingin akan berbahaya bagi perut. Maka kalau mau makan, sebaiknya dibarengi dengan sesuatu yang menghilangkan rasa dingin dan kelembabannya. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw.; “Jika beliau hendak memakannya, dibarengi dengan buah kurma." Karena, jika memakan mentimun dibarengi dengan buah kurma atau kismis atau madu, hal tersebut dapat menetralkan kelembaban dan rasa dingin timun.
Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buah mentimun juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah.
Habitus mentimun berupa herba lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim: setelah berbunga dan berbuah tanaman mati. Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah, namun dalam budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.
Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih kekuningan. Semakin buah masak warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah memanjang seperti torpedo. Daging buahnya perkembangan dari bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga terang. Buah dipanen ketika masih setengah masak dan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak biasanya mengering dan biji dipanen, warnanya hitam.
B. Komponen Ekosistem Timun
1. Faktor Abiotik
a. Iklim (Udara)
· Ketinggian tempat : 1 m - 1.000 m di atas permukaan laut
· Curah hujan tahunan : 800 mm - 1.000 mm/tahun
· Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 5 bulan - 7 bulan
· Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan) : 4 bulan - 6 bulan
· Suhu udara : 170 C - 230 C
· Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang - tinggi
b. Tanah & Air
· Tekstur : lempung
· Drainase : baik
· Kedalaman air tanah : 50 cm - 200 cm dari permukaan tanah
· Kedalaman perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah
· Kemasaman (pH) : 5,5 - 6,8
· Kesuburan : tinggi 2. Pedoman Bertanam
2. Faktor Biotik
a. Hewan
1. Oteng-oteng (Aulocaphora sp)
Merupakan kumbang dengan ukuran tubuh 1 cm dengan sayap kuning polos. Menyerang dengan merusak dan memakan daun hingga tinggal tulang daun. Hama ini dikendalikan dengan Lannate dan Sevin 85 s.
2. Lalat buah (Dacus sp)
Lalat menyerang buah dengan bertelur. Larva lalat merusak buah dari dalam> Hama ini dikendalikan dengan memasang perangkap lalat yang telah diberi larutan Petrogenol, serta dengan semprot insektisida yang berbau menyengat seperti Malathion.
3. Kutu daun (Aphids sp))
Kutu berukuran 1 – 2 mm, kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala serangan adalah daun menjadi keriput, keriting dan menggulung ke bawah. Hama ini dapat dikendalikan dengan Perfectin 40 EC.
b. Manusia
Peran manusia dalam ekologi mentimun yaitu dalam aspek budidaya mentimun, dalam budidaya mentimun itu sendiri terbagi dalam beberapa bagian. Bagian tersebut yaitu :
1. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi pemupukan, pengairan, pemasangan lanjaran, wiwil dan ikat, serta pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman tersebut.
2. Pemupukan
Pemupukan dilakukan 3 kali dengan dosis 10 gr per tanaman atau 1 sendok teh untuk aplikasi pertama pada umur 12 hst. Sedangkan aplikasi kedua dan ketiga dengan dosis 20 gr pertanaman atau 1 sendok makan pada umur 25 dan 45 hst. Pupuk diletakkan pada jarak 10 – 20 cm dari tanaman (dibawah mulsa).
3. Pengairan
Pengairan diberikan setiap selesai pemupukan. Sedangkan pengairan rutin diberikan dengan melihat kondisi tanah di bawah mulsa. Pada musim hujan, yang harus diperhatikan adalah drainase yang harus terbuka untuk membuang air dari dalam areal tanaman.
4. Pemasangan lanjaran
Pemasangan lanjaran bisa dilakukan atau dipasang tanaman belum transplanting atau dipasang setelah selesai tanam. Hal ini untuk mencegah kerusakan pada akar tanaman.
5. Pewiwilan dan Pengikatan
Wiwil adalah pekerjaan membuang tunas-tunas yang tumbuh di ruas ke 3 atau 4. Dampak positif dari wiwil ini adalah mempercepat pertumbuahan tanaman ke atas disamping untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru, Sedangkan fungsi ikat adalah agar tanaman dapat menjalar ke atas, sehingga tanaman dapat tumbuh tegak. Dengan ikat akan mempermudah pelaksanaan pemeliharaan dan panen.
C. Manfaat Buah Timun
Timun bagi kita bukan buah langka karena hamper setiap hari kita menjumpai buah timun ini baik di pasar, atau di rumah kita. Timun ternyata mempunyai banyak manfaat bagi kita, berikut ini sejumlah contoh penggunaan timun bagi kesehatan yang dihimpun dari berbagai sumber:
Obat sariawan
Buah yang sering digunakan sebagai pelengkap hidangan rujak ini ternyata bermanfaat untuk meredakan sariawan atau seriawan. Dengan memakannya setiap hari dalam jumlah cukup banyak, niscaya buah yang memberi rasa dingin di rongga mulut ini mampu meredam “panas” sariawan. Tentu saja memakannya tanpa bumbu rujak atau sambal terasi, supaya mulut tidak malah jadi “terbakar”.
K. Heyne Voderman dalam bukunya, Tijdschr. v. Inl. Geneeskundigen 1895, mengaku menyaksikan penderita sariawan yang berusaha berobat ke Eropa dengan hasil sia-sia. Bahkan, mereka menjadi kekurangan darah. Mereka akhirnya sembuh sempurna setelah setiap hari memakan sembilan buah ketimun selama beberapa bulan sembari melakukan diet ketat terhadap susu, telur, dan anggur.
Perawatan kulit dan wajah
Perawatan dengan buah-buahan selama ini dianggap relatif aman bagi kesehatan kulit wajah dan rambut. Perawatan kecantikan seperti ini lebih baik daripada menggunakan produk kosmetika yang umumnya mengandung zat kimia. Kelebihan lain, perawatan ini bisa dilakukan sendiri di rumah pada saat-saat senggang.
Timun sangat cocok digunakan untuk semua jenis kulit. Kandungan airnya mampu menyegarkan kulit wajah. Cara memakainya pun sangat mudah. Letakkan irisan timun pada wajah beberapa saat, lalu gosokkan perlahan-lahan pada seluruh wajah dan leher.
Untuk pembersih dan penyegar wajah, gunakan masker campuran timun yang dicincang dan yoghurt. Diyakini campuran ini cocok untuk semua jenis kulit. Yang perlu diingat, pilihlah buah-buahan yang cocok dengan jenis kulit agar mendapatkan wajah segar berseri seperti yang diinginkan.
Memperlancar air seni dan menurunkan darah tinggi
Jus timun merupakan salah satu diuresis terbaik untuk melancarkan air seni dan juga menurunkan darah tinggi. Selain itu jenis sayuran ini enak dimakan mentah serta menyehatkan.
Mata yang sering lelah dan mengantuk
Tempelkan irisan timun sebesar mata setiap tiga menit selama 20 menit pada kelopak untuk mengatasi mata yang sering lelah dan mengantuk.
Obat jerawat
Ambil timun sebiji, iris-iris secukupnya sesuai kebutuhan. Tempelkan pada muka, khususnya daerah yang berjerawat.
Obat demam
Ambil timun dua-tiga biji. Parut dan peras airnya. Tempelkan parutan buah pada bagian perut. Lakukan hingga demam mereda. Timun kaya akan silikon dan fluorin dan rendah kandungan kalorinya. Kalium membantu merangsang ginjal untuk membuang sisa metabolisme dan deposit lemak. Baik untuk kulit kering, kulit yang terbakar sinar matahari, eksem, gangguan hati, serta untuk kesehatan rambut dan kuku.
Kandungan Nutrisi Mentimun.
Tabel berikut ini menjelaskan nilai nutrisi yang dikandung 100 gram mentimun segar:
Unsur
|
Kadarnya
|
Unsur
|
Kadarnya
|
Air
|
95,6 gr
|
Protein
|
0,8 gr
|
Lemak
|
0,1 gr
|
Karbohidrat
|
3 gr
|
Asam serabut
|
0,6 gr
|
Vitamin
|
200 SI
|
Vitamin B1
|
0,04 mgm
|
Vitamin B2
|
0.05 mgm
|
Nicotinic Acid
|
0,18 mgm
|
Vitamin C
|
10 mgm
|
Potassium
|
140 mgm
|
Kalsium
|
10 mgm
|
Besi
|
0,3 mgm
|
Fosfor
|
21 mgm
|
.
D. Energi Yin dan Yang pada Mentimun
Selain mengandung Energi 5 Elemen, TIMUN juga mengandung energi Yin dan Yang yang seimbang. Makanan yang tidak sehat bisa mengandung energi Yin dan Yang yang tidak seimbang, dan bisa juga kekurangan energi Yin atau Yang.
Yin dan Yang dalam Tao, Akupunktur, dan Yoga:
Konsep Yin dan Yang dikenal dalam filsafat Tao. Lambang Tao adalah sebuah bulatan dengan 2 warna, hitam dan putih. Bulatan melambangkan kesempurnaan, dan 2 warna melambangkan dualisme yang seimbang.
Bila Yin dan Yang menyatu,
Maka akan terjadi harmoni.
Di dunia selalu terdapat dualisme, dua energi, yaitu Yin dan Yang, wanita dan pria, dingin dan panas, kekurangan dan kelebihan, pasif dan aktif. Dengan menempuh jalan tengah atau jalan keseimbangan, Yin dan Yang akan seimbang sehingga tercapai harmoni, kesempurnaan, atau Tao. Konsep dasar dari ajaran Tao adalah keharmonisan.
Konsep Yin dan Yang digunakan dalam pengobatan Akupunktur. Akupunktur menggunakan titik-titik pusat energi yang berpasangan di sepanjang punggung tubuh energi manusia dan tempat-tempat lain di seluruh tubuh. Dalam Akupunktur, titik-titik pusat energi ini disebut meridian. Secara fisik, titik-titik pusat energi ini terdapat di sebelah kiri dan kanan tulang belakang manusia. Di sebelah kiri bersifat Yin, dan di sebelah kanan bersifat Yang.
Konsep Yin dan Yang juga digunakan dalam Yoga. Dalam Yoga dikenal tiga jalur energi yang disebut Nadi, yaitu jalur energi pada tubuh energi di tengah, di sebelah kiri, dan di sebelah kanan tulang belakang. Jalur di tengah adalah Nadi Utama atau Nadi yang paling besar, di sebut dengan nama Sushumna. Jalur di sebelah kiri bersifat dingin dan disebut dengan nama Ida. Nadi di sebelah kanan bersifat panas dan disebut sebagai Pingala.
Dalam konsep Energi 5 Elemen, ada 5 titik pusat energi, yaitu titik pusat energi Ether, Udara, Api, Air, dan Bumi. Meridian merupakan titik-titik pusat energi yang merupakan percabangan dari titik pusat Energi 5 Elemen.
Dalam dunia modern, konsep Yin dan Yang ini bisa kita lihat pada listrik dan magnet. Listrik selalu mempunyai polaritas negatip dan positip. Magnet juga mempunyai polaritas Utara dan Selatan.
Buah dengan Energi Yin dan Yang yang Seimbang:
Bila mengonsumsi timun, sebaiknya memilih timun yang sudah matang, karena gizinya sudah lengkap dan energinya seimbang antara Yin dan Yang. Timun yang masih muda belum mengandung cukup zat gizi, dan biasanya bersifat asam karena mineral-mineralnya belum cukup. Buah yang masih muda mengandung energi yang tidak seimbang dengan lebih banyak energi Yin dibandingkan Yang. Timun yang terlalu matang juga sudah mulai busuk, dan dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, buah yang terlalu matang juga mengandung energi yang tidak seimbang dengan terlalu banyak energi Yang dan sedikit energi Yin.
Mentimun:
Mentimun utuh mengandung Yin dan Yang yang seimbang. Bagian pangkal mengandung lebih banyak energi Yang, sedangkan bagian ujung lainnya mengandung lebih banyak energi Yin. Kulit buah mengandung lebih banyak energi Yang, dan daging buah mengandung lebih banyak energi Yin. Agar memperoleh energi yang seimbang, kita perlu mengonsumsi kedua ujung mentimun, kulit buah, dan daging buah.
0 komentar:
Posting Komentar