Welcome to punyahari.blogspot.com...selamat datang di punyahari.blogspot.com

Kamis, Oktober 29, 2009

Tokoh Sosiologi - Herbert Spencer

Tokoh Sosiologi - Herbert Spencer

Pribadi Spencer
1. Lahir di Derby Inggris 27 April 1820
2. Ayah Spencer seorang guru
3. Spencer dalam hidupnya sukar diajak bergaul dan selalu menempatkan dirinya terhadap nilai – nilai budaya dalam masyarakat
4. Spencer memulai karirnya sebagai seorang wartawan atau pengarang yang mempunyai pemikiran atau penafsiran yang alami dan ilmiah
5. Ia meninggal pada tahun 1903 Di kota Brighton pada tangal 8 Desember

Perspektif dan Pemikiran Sosiologi Spencer
Evolusi masyarakat
1. Teori Spencer mengenai evolusi masyarakat mempunyai kesamaan dari evolusi yang terjadi pada umumnya (darwinisme)
2. Spencer melihat pengertian masyarakat sebagai organisme dilihat dari positivis dan deterministis yang semua gejala social diterangkan berdasarkan suatu penentuan hukum alam contohnya adalah masyarakat yang kaya akan bertindak semaunya terhadap yang lemah seperti hukum alam (yang kuat berkuasa dan yang lemah tertindas), hal ini dapat dilihat dari mudahnya hukum di indonesia mudah di beli oleh orang kaya.
Tipe – Tipe Sosial
1. Spencer membuat suatu pengelompokan tipe masyarakat berdasarkan ciri – ciri mereka yang dibagi menjadi dua, yaitu masyarakat militant (Adalah orang yang bersikap agresif yang punya kerja produktif untuk memenuhi kebutuhan mereka dimana tipe masyarakat ini berada dibawah kepemimpinan orang yang kuat atau mahir dibidang peperangan atau pertempuran, guna mengendalikan situasi masyarakat pada masa itu) dan masyarakat industri (Adalah masyarakat dimana kerja produktifnya dengan cara damai atas ekspedisi – ekspedisi perang, yang mempunyai ciri – cirri adanya sebuah demokrasi, adanya kontak kerja, liberaslisme dalam memilih agama dan otonomi individu)
2. Kedua tipe diatas dianggap sebagai ideal types
Persamaan Masyarakat militant dan industri
• Masyarakat militant dan industri sama – sama didalamnya terdapat masyarakat yang bekerja produktif untuk memenuhi kebutuhan mereka dan sama – sama melakukan pengukuran dari sisi kekuasaan dalam peperangan atau pertempuran
Perbedaan Masyarakat militant dan industri
• Masyarakat militant dan Industri; masyarakat militant lebih cenderung menggunakan kekuasaan fisik dan bersifat absolut dalam mepertahankan kekuasaannya sedangkan masyarakat Industri lebih cenderung cinta damai dan adanya demokrasi yang tinggi

Konsep Evolusi social universal H. Spencer
Semua karya Spencer berdasarkan konsepsi bahwa seluruh alam itu, baik yang berwujud nonorganis, organis, maupun superorganis berevolusi karena didorong oleh kekuatan mutlak yang disebutnya evolusi universal.
Teori Spencer mengenai religi adalah bahwa pada semua bangsa didunia religi itu mulai karena manusia sadar dan takut akan maut. Serupa dengan E.B Tylor ia juga berpendirian bahwa bentuk religi paling tua adalah penyembahan kepada roh-roh yang merupakan personifikasi dari jiwa-jiwa orang-orang yang telah meninggal, terutama nenek moyangnya. Bentuk religi yang tertua ini pada semua bangsa didunia akan berevolusi kebentuk religi yang menurut spencer merupakan tingkat evolusi yang lebih kompleks dan berdiferensiasi, yaitu penyembahan kepada dewa- dewa, seperti dewa kejayaan, kebijaksanaan, dewa perang, dewi kecantikn, dan sebagainya.
Dewa-dewa yang menjadi pusat orientasi dan penyembahan manusia dalam tingkat evolusi religi seperti itu mempunyai ciri- ciri yang mantap dalam bayangan seluruh umatnya, karena tercantum dalam mitologi yang seringkali telah berada dalam bentuk tulisan. Namun walaupun religi dari semua bangsa didunia pada garis besar evolusi universal akan berkembang dari tingkat penyembahan roh nenek moyang ketingkat penyembahan dewa-dewa, secara khusus tiap bangsa dapat mengalami proses evolusi yang berbeda – beda
Spencer berpendirian bahwa hukum dalam masyarakat manusia padamulanya adalah hokum keramat, karena merupakan aturan-aturan hidup dan bergaul, yang berasal dari para nenek moyang. Dengan demikian kekuatan dari hukum dalam masyarakat pada zaman permulaan itu yang terdiri dari kelompok- kelompok keluarga luas yang terdiri dari paling banyak 10 samapai 20 individu, berlandaskan kepada ketakutan warga masyarakat akan kemarahan roh nenek moyang apabila aturan-aturan tadi dilanggar.
Pada tingkat evolusi sosial selanjutnya timbul masyarakat industri dimana manusia menjadi bersifat lebih individualis dan dimana kekuasaan raja dan keyakinan terhadap raja keramat berkurang maka timbul lagi suatu sistem hukum yang baru, yng kembali berdasarkan atas azas saling butuh membutuhkan antara warga masyarakat secara timbal balik. Prosedur terjadinya undang-undang adalah dengan perundingan antara wakil-wakil warga masyarakat dalam badan-badan legislative.

0 komentar:

Terima Kasih sudah berkunjung ke punyahari.blogspot.com