PEMUDA YANG HILANG
Pemuda adalah harapan bangsa, titik cahaya yang memajukan bangsa dari keterpurukan. Pemberi ide kreatif dan mempunyai semangat juang yang tinggi adalah pemuda bukan orang tua, tanpa sadar kita sudah sampai di mana hari pemuda itu di mulai, rabu 28 oktober hari itulah 81 tahun yang lalu para pemuda berjuang dengan ide – ide dan semangatnya dalam membangun Negara tercinta ini.
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia .
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia .
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Inilah hasil diskusi dari para pemuda zaman dulu, mereka menyatakan tumpah darah satu, berbangsa satu dan berbahasa satu yaitu Indonesia . Menggetarkan hati mendengar sumpah pemuda, tapi banyak yang kurang hafal pemuda sekarang tentang sumpah pemuda (sudah tidak hafal dan maknanya juga tidak paham). Kalau tidak hafal mungkin wajar tapi kalau tidak mengerti itu yang tidak wajar.
Pemuda sekarang banyak yang tidak mengerti betapa pentingnya hari pemuda saat ini, mereka seakan lupa betapa perjuangan pemuda masa lalu pada waktu tercetusnya sumpah ini. Pemuda sekarang lebih banyak mengarah kepada matrealisme dan budaya hedonisme semata. Mereka lupa makna persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dapat dilihat di beberapa media bahwa sesama mahasiswa saling tawuran, bahkan sampai antar universitas juga, selain itu banyak para pemuda melakukan pencabulan atau pemerkosaan terhadap remaja, bahkan banyak pemuda sekarang sudah mengarah (sebagai pengguna) kepada obat – obatan terlarang.
Penyebab pemuda sekarang melakukan hal yang negative pasti ada yang melatarbelakanginya, ada factor ekonomi, ada factor budaya dan bahkan ada factor agama. Factor-faktor itulah yang menyebabkan atau yang melatar belakangi para pemuda sekrang menjadi mudur dan tidak berdaya guna, terpuruk dan terpana dengan nikmatnya hedonisme dan matrealisme sesaat.
Tapi tidak semua pemuda zaman sekarang yang bertindak negative ada juga yang bertindak positif walaupun hal itu hanya sedikit tapi cukup membaganggkan bagi negri Indonesia ini. Memajukan, mencerahkan dan memberikan solusi positf untuk kemajuan persatuan Indonesia . Dan diharapkan setelah hari sumpah pemuda yang telah kita lewati bersama, kita sebagai pemuda mampu menunjukan siapa diri kita bagi seluruh rakyat Indonesia . Jangan terpana kepada nikmat sesaat dan memulai dengan hidup saling bertoleransi dan tidak ada perpecahan, baik itu atas nama agama sekalipun (agama juga tidak mengajarkan kerusakan melainkan kebaikan). Semangat Pemuda!!!
28 Oktober
Terenyuh akan eksistensinya
Hakikat dari nasionalisme
Yang terus di kumandangkan tahunan
28 Oktober
81 tahun berjalan
Banyak jurang di lalui
Dengan semangat pemuda membara
28 Oktober
Tanpa bosan berkata “ AYO BERSATU”
Tanpa lelah berkata “ TUMPAH DARA SATU”
Tanpa ego berkata “BERBANGSA SATU”
Tanpa malu berkata “BERBAHASA SATU”
0 komentar:
Posting Komentar