Konsep Keluarga
1. Anak-anak adalah jiwa yang merdeka,
bersikap demokratis kepada mereka
2. Anak-anak sudah diajarkan tanggung
jawab dan praktek nyata sejak kecil melalui project sederhana. Mereka wajib
presentasi kepada orang tua setiap minggu tentang project tersebut.
3. Meja makan adalah sarana untuk
diskusi. Di sana mereka akan membicarakan tentang ‘kami’, tentang mereka saja,
seperti sudah sukses apa? Mau sukses apa? Kesalahan apa yang dilakukan? Oh ya,
keluarga ini juga punya prinsip, “kita boleh salah, yang tidak boleh itu adalah
tidak belajar dari kesalahan tersebut”. Bahkan mereka harus punya waktu untuk
merayakan kesalahan kalau versi saya “false
celebration”.
4. Rasulullah SAW sebagai role model.
Kisah-kisah Rasul diulas. Penanaman karakter kehidupan dimulai dari cerita
kisah Rasul.
5. Mempunyai vision board dan vision talk. Mereka punya
gulungan mimpi yang dibawa ke mana-mana. Dalam setiap kesempatan bertemu dengan
orang-orang hebat, mereka akan share mimpi-mimpi mereka. Prinsip mimpi: Dream it, share it, do it, grow it!
6. Selalu ditanamkan bahwa belajar itu
untuk mencari ilmu, bukan untuk mencari nilai
7. Mereka punya prinsip harus jadi diri
yang mandiri dan bermanfaat.
8. Punya cara belajar yang unik, di
mana Ibu sebagai pendidik utama, belajar dari buku dan berbagai sumber, jika
bisa datang ke tempat – tempat belajar seperti kantor, pasar. Mereka diharuskan
magang jadi apa saja termasuk ngepel, petugas parker dan tidak digaji saat
magang. Mereka diharuskan berdiskusi kepada ahlinya saat magang tersebut.
9. Hal terpenting yang harus dibangun
oleh sebuah keluarga adalah kesamaan visi antara suami dan istri. That’s why milih jodoh itu
harus teliti. Satu cinta belum tentu satu visi, tapi satu visi pasti satu cinta
10. Kurikulum saya adalah iman,
akhlak, adab, dan bicara.
11. Tidak ada gelar dalam kehidupan,
walaupun dia bergelar Haji, S2 sekalipun harus dihapus gelarnya.
12. Di-handle oleh ibu kandung sebagai pendidik
utama. Ibu bertindak sebagai ibu, partner,
teman, guru, semuanya.
Bukan Aku, atau kau melainkan Kami adalah Keluarga
0 komentar:
Posting Komentar